Analisis Rasio Keuangan Sebagai Alat Ukur Kinerja Perusahaan Bumn”. (Studi Penelitian Pada Pt. Perusahaan Listrik Negara (Pln) Persero Di Bursa Efek Indonesia Pada Tahun 2007-2011).

PT. Perusahaan Listrik Negara merupakan hasil dari nasionalisasi dari perusahaan swasta milik belanda antara lain ANIEM", NVCA. Sebagai salah satu Badan Usaha Milik Negara (BUMN). PT. Perusahaan Listrik Negara (PERSERO) di dirikan dengan tujuan utama turut serta melaksanakan pembangunan nasional dan meningkatkan kesejahteraan umum. Disamping itu juga mempunyai tujuan untuk memperoleh laba sehingga kegiatan perusahaan dapat berjalan dan dapat tetap eksis dalam kondisi bisnis yang cenderung berubah-ubah. PT. Perusahaan Listrik Negara (PERSERO) sebagai BUMN dalam mencapai tingkat pencapaian hasil program dengan target yang diharapkan perusahaan menyusun suatu laporan. Penyusunan laporan keuangan PT. Perusahaan Listrik Negara (PERSERO) sudah memenuhi prosedur penyusunan pada perusahaan sektor publik, sehingga laporan keuangan perusahaan dapat disusun secara akurat serta realisasi yang tidak menyimpang jauh dari laporan keuangan yang telah disusun. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis kinerja keuangan pada PT. Perusahaan Listrik Negara (PERSERO), maka langkah menganalisis kinerja keuangan adalah melakukan analisis rasio keuangan yang meliputi rasio likuiditas, profittabilitas, leverage, dan aktivitas pada PT. Perusahaan Listrik Negara (PERSERO). Berdasarkan analisis yang telah dilakukan, penerapan kinerja keuangan pada PT. Perusahaan Listrik Negara (PERSERO) sangat penting. Karena dengan adanya analisis rasio keuangan ini perusahaan dapat melihat kinerja dari perusahaan tersebut, di samping itu perusahaan dapat lebih memahami dampak dan pengaruh hubungan dari masing-masing rasio itu sendiri. dengan menerapkan kinerja keuangan dan memahami hubungan dan pengaruh-pengaruh rasio keuangan perusahaan dapat mengendalikan penerimaan dan pengeluaran secara optimal, sehingga perusahaan dapat meminimalisir kemungkinan-kemungkinan hal terburuk yang akan terjadi dan dapat memperkecil timbulnya kerugian yang dialami PT. Perusahaan Listrik Negara (PERSERO) dan akan terjadi peningkatan laba perusahaan